Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Karomah Kyai Abbas Buntet Cirebon Saat Perang Kemerdekaan, Bakiak dan Tasbih Saktinya Ampuh Hancurkan Musuh


KompasNusantara - Dalam perang kemerdekaan 10 November 1945, banyak pihak yang ikut terlibat didalamnya termasuk para ulama, salah satunya Kyai Abbas Buntet Cirebon.

Peperangan yang menentukan nasib bangsa Indonesia karena kedatangan kembali Belanda untuk menjajah itu, direspon oleh para pejuang. Salah satunya menjadikan Kyai Abbas Buntet Cirebon sebagai komandan perang.

Disitulah Kyai Abbas Buntet Cirebon ditunjuk untuk menjadi komandan Perang 10
November, yang secara tidak langsung ditunjuk oleh Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari.

Bung Tomo yang beberapa kali meminta kepada Kyai Hasyim Asy'ari untuk memulai peperangan pun selalu ditolak oleh Kyai Hasyim, adalah bukti jika Kyai Abbas Buntet Cirebon memang seorang komandan perang.

Penolakan Kyai Hasyim Asy'ari untuk memulai perang, dengan alasan menunggu singa dari Jawa Barat, yang tidak lain adalah Kyai Abbas Buntet Cirebon.

Dikutip KompasNusantara dari akun YouTube KISAH LINTAS DIMENSI, selama menjadi komandan perang 10 November, ada 4 karomah yang muncul dari Kiyai Abbas Buntet Cirebon.

1. Menurut para santri, Kyai Abbas Buntet Cirebon berperang dengan menggunakan Bakiak. Saat Kyai Abbas Buntet Cirebon berdoa, tiba-tiba sejumlah alu dan lesung milik warga yang berukuran besar, berterbangan dan menghantam tentara sekutu.

2. Pesawat yang terbang pun dilumpuhkan hanya dengan lemparan tasbih oleh Kyai Abbas Buntet Cirebon.

3. Menurut KH Amiruddin, saat Perang 10 November, Kyai Abbas Buntet Cirebon dengan karomahnya, bukan hanya berada di satu tempat, tapi di dua tempat yaitu di pusat kota dan di pesisir pantai Surabaya.

4. Di pesisir pantai itulah Kyai Abbas Buntet Cirebon menghancurkan puluhan pesawat milik sekutu dengan hanya mengibaskan sorbannya ke atas selangit.[]

close