Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Malaikat Maut Pernah Tertawa Saat Hendak Mencabut Nyawa Seseorang


KompasNusantara - Malaikat adalah makhluk yang tidak memiliki nafsu dan hanya patuh atas perintah Allah SWT.

Meskipun tidak memiliki nafsu dan hanya menjalankan tugas, namun malaikat juga mengalami emosi dalam menjalankan tugas mereka.

Emosi dimaksud misalnya marah, sedih, gembira, tertawa dan lain sebagainya.

Memang malaikat berbeda dengan manusia, tetapi malaikat juga bisa menangis dan tertawa.

Dalam Kitab Tadzkirah karya Imam Kurtubi dijelaskan percakapan Allah SWT dengan Malaikat Maut atau Malaikat Izrail.

Allah SWT bertanya kepada Malaikat Maut: "Pernahkah kamu mengangis saat mencabut nyawa Anak Adam?" tanya Allah SWT.

"Aku pernah tertawa, pernah juga menangis, pernah juga terkejut dan kaget," jawab Malaikat Maut.

Kemudian Malaikat Izrail menceritakan dalam kondisi apa saja dia bisa menangis, tertawa dan terkejut.

Malaikat Maut meceritakan pernah mengis saat hendak mencabut nyawa seseorang yang sedang hamil di tengah gurun pasir.

Perempuan yang sedang hamil tersebut akan segera melahirkan. Malaikat Izrail pun menunggu perempuan tersebut hingga melahirkan.

Ketika bayi itu lahir, Malaikat Maut segera mencabut nyawa ibunya. Saat itulah Malaikat Izrail merasa sedih dan menangis, lantaran tak ada yang tahu ada bayi lahir di tempat itu.

Dalam hikayah sufiah, diceritakan, bahwa Malaikat Maut juga pernah menangis saat melihat dua anak yang terpisah dari ibunya karena meninggal.

Malaikat Maut bercerita: "Aku bersedih ketika saat itu ada perempuan yang memiliki dua anak yatim yang sedang imut-imutnya. Perempuan itu menyeberangkan anaknya satu-satu. Anak pertama sudah berhasil diseberangka oleh perempua itu. Sementara saat sedang hendak mengambil anak yang kedua, kuasa Allah, tiba-tiba air menyeret dan menenggelamkannya. Aku bersedih, karena ada dua anak yatim yang terpisahkan oleh keadaan, dan ibunya telah tiada"

Sementara kisah yang membuat Malaikat Izrail kaget adalah saat hendak mencabut nyawa seorang ulama.

Malaikat Maut berkata pada Allah SWT: "Aku kaget dan terkejut saat hendak mencabut nyawa ulama engkau. Aku melihat cahaya terang menderang keluar dari kamarnya. Saat aku mendekatinya, cahaya itu semakin menyilaukanku, seolah ingin mengusirku. Lalu kucabut nyawanya disertai cahaya tersebut"

Kemuudian Allah SWT bertanya; "Kau tahu siapa lelaki itu?"

"Tidak tahu ya Allah" kata Malaikat Izrail.

"Sesungguhnya lelaki itu adalah bayi yang ibunya kau cabut nyawanya di padang pasir gersang. Akulah yang menjaganya" jawa Allah SWT.

Selanjutnya Malaikat Maut juga pernah tertawa saat mencabut nyawa salah seorang anak Adam.

Yakni ketika hendak mencabut nyawa seseorang yang belum sempat menggunakan pakaian baru yang ia pesan.

"Ketika aku hendak mencabut nyawa seseorang. Aku meihatnya berkata kepada pembuat sepatu agar dibuatkan sepatu sebaik mungkin, supaya bisa dipakai selama setahun. Aku tertawa, karena belum sempat orang tersebut memakai sepatu pesananannya sudah aku cabut nyawanya" kata Malaikat Maut.

Itulah beberapa emosi Malaikat Maut atau Malaikat Izrail saat hendak mecabut nyawa anak adam. Semoga bermanfaat.

close