Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Asiyah Istri Firaun yang Dibangunkan Istana di Surga


KompasNusantara - Siapa yang tidak kenal Asiyah Binti Muzahim, seorang istri dari manusia terlaknat sepanjang masa yakni Firaun.

Asiyah Binti Muzahim, seorang istri dari yang mengaku dirinya Tuhan yakni Firaun, namanya menjadi salah satu dari empat wanita penghuni surga

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Pembuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah, Khadijah binta Khuwailid, dan Asiyah." (HR. Hakim dan Muslim)

Asiyah Binti Muzahim menjadi salah satu wanita yang istimewa, itu karena perjuangannya menjaga ketaatan kepada Allah SWT.

Bagaimana kisah Asiyah istri Firaun dalam menjaga ketatannya kepada Allah, sehingga Allah menghadiahinya sebuah Istana yang megah di surga.

Firaun adalah Raja yang terkenal karena kejahatannya dan kekejamannya terhadap rakyatnya. Bahkan dia juga mengaku-ngaku sebagai Tuhan.

Suatu ketika saat Firaun ditinggal mati oleh istri pertamanya, dia merasa kesepian. Lalu dia mengutus seorang menteri bernama Haman untuk meminang Asiyah.

Namun, Asiyah menolaknya karena Firaun terkenal sebagai Raja yang ingkar kepada Allah SWT. Sang utusan pun memberi kabar tersebut kepada Firaun.

Firaun marah dan mengutus tentara untuk menangkap orang tua Asiyah untuk dikurung dan disiksa. Hal itu dilakukan untuk mengancam Asiyah.

Bila Asiyah tidak mau dinikahi, maka Firaun berjanji akan membakar orang tua Asiyah hidup-hidup dihadapannya. 

Karena ancamannya itu, Asiyah pun luluh. Asiyah menerima pinangan tersebut dengan syarat, yaitu, membebaskan orang tuannya, memberikan mereka rumah yang indah, serta menjamin kesejahteraan kedua orang tuanya.

Asiyah pun menolak untuk tidur bersama Firaun. Bila permintaan tersebut tidak dikabulkan, Asiyah rela mati bersama kedua orang tuanya. Firaun pun luluh dan menerima persyaratan itu.

Sebagai istri seorang raja, Asiyah pasti mendapatkan segala kemewahan. Namun hal itu tidak membutakan hatinya.

Asiyah tetap menjadi manusia yang beriman kepada Allah SWT. Ia pun senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar kehormatannya selalu dijaga.

Allah pun mengabulkan doanya dengan menciptakan jin yang selalu menjelma sebagai Siti Asiyah. Dialah Iblis yang setiap malam selalu tidur dan melayani Firaun diatas ranjang.

Suatu ketika, Firaun didatangi oleh seorang peramal yang mengatakan bahwa kelak Firaun akan dibunuh oleh seorang lelaki dari Bani Israel. Namun lelaki tersebut masih bayi.

Mendengar hal itu, sang Firaun langsung memerintahkan bala tentaranya untuk membunuh seluruh bayi laki-laki Bani Israel, sehingga menutup kemungkinan bayi itu tumbuh dewasa dan membunuh sang menguasa Mesir.

Bahkan, seorang ibu dari Bani Israel yang sedang hamil pun ditungui oleh tentara Firaun. Jika ia melahirkan seorang bayi laki-laki, tentara itu akan langsung membunuhnya.

Namun, Allah punya sekenario yang lebih baik. Allah menyelamatkan salah satu bayi dari keturunan Bani Israel.

Dia adalah Musa AS. Musa kecil ditemukan Asiyah se waktu sedang mandi di sungai dekat istana. Asiyah tiba-tiba melihat peti berisi bayi laki-laki.

Bayi itu diambil dan dibawanya pulang ke istana. Asiyah pun berusaha meyakinkan Firaun agar tidak membunuh anak tersebut.

Singkat cerita, Firaun pun menyetujuinya, bayi itu bahkan diangat menjadi putra Firaun Ramses II. Asiyah pun menjaga bayi tersebut dengan penuh cinta yang dimilikinya.

Berkali-kali Asiyah menyelamatkan Musa AS dari kemurkaan Firaun. 

Asiyah membesarkan tokoh kunci dalam takdir hidup Firaun di bawah batang hidung Raja dzolim itu sendiri hingga dewasa.

Musa AS tumbuh menjadi pemuda yang gagah berani. Meskipun bukan anak kadungnya, rasa cinta Asiyah tak pernah kurang terhadap Musa AS.

Dia mengkhawatirkan keadaan Musa AS selayaknya seorang ibu kandung terhadap anaknya.

Dia selalu mendoakan Musa agar bisa mendapatkan kemenangan atas Firaun.

Setelah Nabi Musa AS tumbuh dewasa dan diangkat sebagai Nabi (utusan Allah), para tukang sihir Firaun berhasil dikalahkannya.

Setelah mengetahui kekalahan tukang sihir itu, keimanan Asiyah semakin teguh. Asiyah semakin yakin bahwa ada Dzat yang menciptakan dan mengatur urusan manusia.

Bukan Firaun suaminya yang mengaku mampu menghidupkan dan mematikan manusia.

Keimanan Asiyah pun akhirnya diketahui oleh Firaun, setelah mengetahui jelas keimanan istrinya, Firaun pun menjatuhkan hukuman dan siksa yang berat.

Kedua tangan dan kaki Asiyah diikat. Ia ditelentangkan di atas tanah yang panas, dan wajahnya di hadapkan ke terik sinar matahari.

Manakala para penyiksanya kembali, malaikat menutup sinar matahari sehingga siksaan itu tidak terasa.

Tak cukup sampai di situ, Firaun kembali memerintahkan para algojonya menjatuhkan sebongkah batu besar ke dada Asiyah. Naudzubillah. Sungguh siksa yang amat berat dan sangat tidak manusiawi. 

Ketika Asiyah melihat batu besar itu hendak dijatuhkan padanya, ia pu berdoa kepada Allah SWT:

"Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zolim," (Q.S At-Tahrim: 11)

Allah SWT pun memperlihatkan rumah yang sedang di bangun  di surga yang terbuat dari marmer berwarna mengkilat, Asiyah pun sangat berbahagia. 

Asiyah semakin tidak peduli dengan siksaan demi siksaan yang diberikan oleh Firaun.

Asiyah bahkan tersenyum gembira dalam penyiksaan yang dialaminya.

Sehingga Firaun pun kebingungan dan terus menyiksa Asiyah dengan tanpa ampun sedikitpun. 

Asiyah sangat bergembira, lalu ruhnya keluar dan menyusul kemudian barulah batu besar dijatuhkan pada tubuhnya.

Beliau tidak merasakan sakit karena jasadnya sudah tidak mempunyai nyawa. 

Demikianlah akhir dari penderitaan Asiyah Binti Muzahim yang disiksa oleh sang suami Firaun.

Allah SWT mencatat Asiyah sebagai perempuan sholehah yang menjadi perempuan ahli surga.

Semoga kita semua dapat menjadikan Siti Asiyah sebagai 
teladan hidup untuk meraih kemuliaan dari Allah SWT.***
Sumber : Youtube
close