Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Perdebatan Antara Nabi Adam dan Nabi Musa


KompasNusantara - Kisahnya begiu mahsyur kita dengar, manusia pertama yang Allah ciptakan untuk menjadi khalifah di bumi. Ialah Nabi Adam alaihissalam. Salah satu kisahnya yang terkenal adalah saat ia dan Hawa dikeluarkan dari surga oleh Allah karena telah memakan buah terlarang yang adalah di dalam surga.

Sebagai manusia biasa, kita mungkin akan sedikit menyesali kenapa Nabi Adam bisa melakukan hal itu, karena jikalau tidak, kita sebagai keturunannya bisa tetap abadi selamanya di surga.

Hal ini sempat menjadi perdebatan antara Nabi Musa dengan Nabi Adam. Sebagaimana tertulis dalam berbagai riwayat hadist shahih.

Imam Bukhari meriwayatkan, dari Qatadah, dari Ayub bin Najjar, dari Yahya bin Abi Katsir, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,

Nabi Musa pernah menyampaikan pendapatnya kepada Nabi Adam, ia berkata,
"Anda adalah orang yang bertanggung jawab atas keluarnya manusia dari surga karena dosa yang Anda perbuat hingga mereka dalam kesengsaraa."

Lalu Adam pun menjawab, "Wahai Musa, Anda adalah orang yang diistimewakan oleh Allah dengan diberikan risalah-Nya dan dengan berbicara kepadamu secara langsung. Apakah kamu masih menyalahkanku atas suatu perkara yang telah dituliskan oleh Allah untukku sebelum aku diciptakan, atau atas takdir yang telah ditetapkan oleh Allah kepadaku sebelum aku diciptakan."

Kemudian Rasulullah bersabda, "Maka alasan Nabi Adam itupun dapat mengalahkan pendapat Nabi Musa."

Terdapat sanad lain yang meriwayatkan hadist ini.

Dari Amirul Mukminin Umar bin Khaththab. Hadist ini diriwayatkan oleh Al-Hafizh Abu Ya'la Al Mausili dalam Kitab Musnadnya, dari Harits bin Miskin Al-Masri, dari ABdulullah bin Wahab, dari Hisyam bin Saadm dari Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari Umar bin Khaththab, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,

"Musa berkata kepada Tuhan, 'Ya Tuhanku, tunjukkanlah Adam kepada kamu, karena ia telah mengeluarkan dirinya sendiri dan kamu semua dari surga.' Maka Musa pun ditunjukkan kepada Adam, lalu Musa berkata, 'Apakah Anda Adam?' Adam menjawab, 'Benar.' Lalu Musa bertanya, 'Apakah alasanmu mengeluarkan dirimu sendiri dan kamu semua dari surga?' Adam pun balik bertanya, 'Siapakah Anda?' Musa menjawab, "Aku Musa." Lalu Adam berkata, 'Apakah Anda Musa Nabi yang diutus kepada Bani Israil, Anda yang telah berbicara langsung kepada Allah melalui hijab dan tidak terhalangi satupun dari makhluk-Nya yang memisahkan Anda dengan Allah?'

Musa menjawab, 'Tepat.' Adam melanjutkan, 'Lalu bagaimana mungkin Anda menyalahkan diriku atas sesuatu yang telah digariskan oleh Allah?' Kemudian Rasulullah bersabda, 'Maka alasan Nabi Adam itupun dapat menghalangkan pendapat Nabi Musa, maka alasan Nabi Adam itupun dapat menghalangkan pendapat Nabi Musa."

Demikianlah perdebatan yang terjadi antara Nabi Adam dengan Nabi Musa. Mengajarkan kita tentang pentingnya memahami dan mempercayai takdir Allah pada setiap umat-Nya.

Wallahu a'lam.

Sumber: Kitab Kisah Para Nabi - Imam Ibnu Katsir
close