Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pesawat Luar Angkasa X-37B AS Dibangun untuk Menyerang Satelit Musuh

Ilustrasi pesawat luar angkasa. China Akan Bangun Pesawat Luar Angkasa Mega Sepanjang 1 Kilometer.

Astronomi - X-37B merupakan merupakan pesawat luar angkasa yang dirancang oleh Amerika Serikat.

Yang mana X-37B ini merupakan salah satu jensi pesawat luar angkasa tak berawak.

Pesawat X-37B buatan AS ini juga dikenal sebagai Orbital Test Vehicle dan dilaporkan telah melakukan penerbangan sebanyak enam kali sejak 2010 untuk melakukan misi.


Pesawat X-37B memiliki penjang sekitar 29 kaki, dan kerja dari pesawat ini dilakukan dorongan ke luar angkasa dengan roket dan mendarat secara horizontal seperti pesawat terbang.

Keberadaan pesawat X-37B ini turut menjadi perbincangan, bahkan ada yang bertanya-tanya terkait kemungkinan pesawat ini bisa menghancurkan satelit milik musuh.

Dikutip dari 19fortyfive, pihak dari Amerika menyebutkan bahwa pesawat X-37B tidak pergunakan untuk mengakibatkan konflik, melainkan untuk kedamaian sebagai tempat uji teknologi dan ilmiah.

Salah satunya untuk mencoba teknologi baru untuk satelit mata-mata dan kenis kendaraan yang megorbit lainnya.

Bahkan pesawat X-37B ini juga mampu dalam mengumpulkan data-data terkait mekanisme peluncuran vertikal sebagai kontrol penerbangan sekaligus pengujian kompinen luar angkasa lainnya.


Bahkan keberadaan pesawat X-37B Amerika ini juga membuat China dan Rusia kebingungan terkait apa yang dilakukan oleh pesawat Boeing tersebut.

Pada 2019, Sekertaris Angkatan Udara Heather Wilson menyampaikan di Forum Keamanan Aspen bahwa itu dapat mengubah orbitnya.

“Musuh kita tidak tahu (orbitnya) dan itu terjadi di sisi terjauh Bumi dari musuh kita, dimana ia akan muncul selanjutnya. Dan kita tahu bahwa itu membuat mereka gila. Dan saya sangat senang tentang itu,” katanya dikutip dari 19fortyfive.

Disebutkan juga dalam laporan tersebut, bahwa setiap misi yang dilakukan oleh pesawat X-37B menelan biaya sekitar 200 juta dolar.


Walau menelan biaya yang tidak sedikit, hal tersebut tidak menjadi masalah lantaran, pesawat tersebut akan tetap berada di orbit dalam waktu yang lama bahkan bisa digunakan kembali untuk melakukan tes sekaligus eksperimen penting.

“Jadi biarkan China dan Rusia berpikir itu terserah pada misi militer seperti mengangkut amunisi satelit pembunuh. Angkatan Luar Angkasa AS dengan senang hati menjalankannya sebagai demonstran sains dan teknologi untuk penelitian dan pengembangan yang membantu keberhasilan misi luar angkasa lainnya,” tulis laporan 19fortyfive.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di KompasNusantara untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.
close