Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Nabi Idris Merasakan Kematian Sesaat


KompasNusantara - Salah satu kisah nabi yang berkesan adalah kisah Nabi Idris. Beliau merupakan seseorang yang membenarkan kenabian sekaligus mendapatkan anugerah kenabian dari Allah SWT sebagaimana yang tercantum dalam ayat Al-Qur'an berikut.

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا

Artinya: “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi.” (QS. Maryam: 56)

Selain itu, Nabi Idris juga dikisahkan memiliki kecerdasan yang luar biasa, menjadi manusia pertama yang bisa menulis, pandai menunggang kuda, bahkan menjahit pakaian.

Secara lebih lanjut dalam “Tafsir Al-Jalalain” terhadap surat Maryam ayat 57, dijelaskan bahwa Nabi Idris masih tetap hidup sampai sekarang. Beliau bertempat di antara langit keempat, keenam, ketujuh, atau bertempat di surga. 

وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا

Artinya: “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 57)

Dijelaskan pula, Nabi Idris dimasukkan ke dalam surga setelah terlebih dahulu mencicipi rasanya mati, lalu dihidupkan kembali. Setelahnya, beliau enggan keluar lagi dari dalam surga.

Nabi Idris yang merasakan kematian dan dihidupkan kembali menjadi salah satu kisah yang menarik di antara kisah-kisah lain yang beliau lalui.

Bagi kamu yang penasaran dengan kisah Nabi Idris bisa merasakan kematian sesaat itu, yuk simak kisah selengkapnya di bawah ini.

Kisah Nabi Idris Dapat Merasakan Kematian Sesaat

Setelah wafatnya Nabi Adam, umat manusia tidak lagi mendapatkan bimbingan Nabi sehingga keimanan dan perilaku mereka mulai rusak, menjauhi jalan kebenaran. Mereka mulai berjudi, mencuri, dan melakukan berbagai dosa-dosa lainnya.

Atas izin Allah SWT diutuslah Nabi Idris untuk kembali membimbing manusia pada jalan ketakwaan. Nabi Idris juga mendapatkan lembaran kitab Allah SWT yang berisikan ajaran kebenaran agar umat manusia kembali memiliki akhlak yang mulia.

Selama berdakwah, Nabi Idris selalu sabar dan teguh dalam membimbing umatnya. Beliau juga memiliki ketakwaan yang luar biasa sehingga Malaikat Izrail pun hendak menemuinya.

Pada suatu waktu, Malaikat Izrail memohon kepada Allah SWT agar diizinkan turun ke bumi dan menemui Nabi Idris. Atas izin Allah, turunlah Malaikat Izrail ke bumi dan menyerupai wujud seorang laki-laki.

Awalnya, Nabi Idris tidak mencurigai kedatangan seorang laki-laki yang ingin menemaninya dalam berdakwah. Namun pada suatu hari, Nabi Idris mulai mempertanyakan siapa diri lelaki itu sebenarnya. Di sanalah, kebenaran mulai terungkap.

Malaikat Izrail mengakui bahwa dirinya adalah malaikat maut. Begitu mendengarnya, Nabi Idris tentu saja terkejut. Beliau bahkan mengira, usianya telah dihadapkan pada kematian.

Namun, Malaikat mulai meluruskan niat kedatangannya yang hanya ingin berkunjung dan Allah SWT pun menyetujui hal tersebut. Mendengar penjelasan Malaikat Izrail, Nabi Idris justru terdiam.

Ia membayangkan gambaran kesakitan orang-orang yang dicabut nyawanya oleh Malaikat Izrail. Karena merasa penasaran dengan rasa sakit saat sakaratul maut, Nabi Idris bertanya kepada Malaikat Izrail apakah bisa dirinya dimatikan saat itu juga.

Malaikat Izrail dengan tegas menjawab bahwa ia hanya bisa mencabut nyawa seorang manusia seizin Allah SWT. Mendengar itu, Nabi Idris segera memanjatkan permohonan serupa kepada Allah.

Atas izin Allah, Malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris. Dalam kematian itu, rasa sakit yang luar biasa saat menghadapi sakaratul maut membuat Nabi Idris merasa ngeri. Beberapa saat setelah merasakan pengalaman itu, Nabi Idris dihidupkan kembali.

Beliau pun bertekad untuk semakin menggencarkan dakwah demi melindungi umat dari jalan kemungkaran sehingga lebih dimudahkan menghadapi sakaratul maut.

***

Dari kisah di atas, kita dapat memahami bahwa ketakwaan Nabi Idris membawa beliau pada segala bentuk ridha dari Allah SWT, termasuk dikabulkannya permintaan beliau. Kita juga bisa tahu kengerian dan rasa sakit yang luar biasa akan menanti saat menghadapi sakaratul maut.

Selain itu, tergambar pula perjuangan Nabi Idris dalam berdakwah menyebarkan agama Islam. Beliau bahkan bertekad melindungi para umat manusia dari jalan kemungkaran.

Semoga dari kisah di atas, kita semua dapat semakin termotivasi untuk menyempurnakan keimanan, Amin.
close