Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KISAH KEHIDUPAN DI ZAMAN JAHILIYAH


KompasNusantara - Zaman Jahiliyah adalah zaman sebelum lahirnya Islam dan diutusnya Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, zaman dimana semua kaumnya jauh dari aturan-aturan moralitas, menyembah berhala, berjudi, berzina dan meminum khamr serta perbuatan maksiat lainnya. Mereka terkenal dengan perangai yang sangat kejam dan tidak berperi kemanusiaan. Lalu bagaimana dengan kehidupan bangsa Arab di masa jahiliyah tersebut? Yuk teman-teman, kita simak info selanjutnya..

Kondisi Agama 

Pada awalnya, bangsa Arab masih mengikuti ajaran tauhid dari Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Namun, setelah lama berkembang banyak masyarakat Arab yang melenceng dari ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Hal ini diawali ketika salah seorang penduduk Mekkah yang bernama Amr bin Luhay dari suku Khuza'ah yang pergi ke Syam. Ia melihat pemandangan yang jarang ditemuinya yaitu penduduk Syam menyembah berhala sebagai bentuk ibadah. Amr mengira bahwa hal itu baik, sehingga ia membawa berhala saat kembali ke Mekkah yang diberinya nama Hubal. Amr menyeru kepada penduduk Arab untuk menyembah berhala tersebut seperti yang dilakukan penduduk Syam. Dari situlah lama-kelamaan menjadi agama baru yang cepat menyebar di sekitar jazirah Arab. 

Sungguh suatu awal pemikiran yang sangat keliru bagi Amr bin Luhay, yang semula pada jalan ketauhidan berakhir pada jalan kesyirikan.

Kondisi Sosial

Sebelum Islam datang, kondisi sosial bangsa Arab sangat memprihatinkan. Terlihat sekali tingkat sosial yang sangat curam antara kaum bangsawan yang sangat dihormati dengan kaum jelata yang sangat dihinakan pada masa itu.

Selain adanya strata sosial, kondisi yang memprihatinkan lainnya adalah persaingan antar suku, sehingga setiap anggota suku pasti membela orang yang satu suku dengannya, tidak peduli mana yang haq dan mana yang bathil. Tidak heran, pada masa itu sering sekali terjadi perkelahian, penyerangan dan lain sebagainya.

Perlakuan terhadap wanitapun juga tak kalah dzalimnya. Laki-laki dapat melakukan poligami yang tidak ada batasnya. Mereka bisa menikahi sampai 20 orang istri, bahkan dapat menikahi dua bersaudara sekaligus. Selain itu, kaum laki-laki juga dengan sesuka hatinya menceraikan istri-istrinya begitu saja. Inilah kebiasaan masyarakat jahiliyah, mereka sama sekali tidak menghargai derajat dan martabat seorang wanita. 

Di zaman jahiliyah perzinahan sungguh tak terlukiskan, hal itu menjadi sesuatu yang dianggap yang sangat biasa, harga diri wanita bisa dibeli dengan sejumlah harta. Dengan suka rela mereka berganti-ganti pasangan untuk setiap malamnya. Dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun mereka selalu berzina. Na'udzubillah.
Maraknya perzinahan yang terjadi sekarang, lebih parah dengan perzinahan yang terjadi di masa jahiliyah. Bahkan, banyak suami yang rela memerintahkan istrinya untuk tidur bersama laki-laki lain hanya untuk mendapatkan keturunan yang mulia dari laki-laki tersebut.

Kedzaliman yang lainnya juga terlihat pada kebiasaan mereka untuk mengubur hidup-hidup bayi perempuan yang baru saja lahir. Mereka menganggap bahwa setiap kelahiran anak perempuan merupakan sebuah aib yang berat untuk mereka tanggung. Kebiasaan masyarakat jahiliyah ini dikenal dengan istilah wa'dul banat.

Tak kalah dengan perzinahan, perjudian dan meminum khamr juga termasuk hal yang sangat lumrah dilakukan oleh masyarakat jahiliyah. Sudah kita ketahui, zaman sekarang sudah banyak sekali orang yang gemar meminum khamr, tetapi dibandibgkan dengan zaman jahiliyah, jumlah pemabuk sekarang tidak ada apa-apanya dengan para pemabuk di zaman jahiliyah. Di setiap waktu mereka meminum khamr, berjudi, berkelahi, dan berzinah. Sungguh suatu zaman yang paling buruk sehingga dinamakan zaman jahiliyah. 

Sungguh tak bisa kita bayangkan apabila tidak ada cahaya Islam yang hadir di tengah-tengah kita. Mungkin saja, kita masih pada kondisi-kondisi tersebut. Walaupun sudah kita ketahui sedikit-banyak kebiasaan masyarakat Arab jahiliyah yang terjadi lagi di masa kini.

Kondisi Ekonomi

Sebagian besar masyarakat Arab bermata pencaharian sebagai pedagang, sebagian lagi ada yang bertani dan memelihara hewan ternak.
Hasil-hasil produksi biasanya mereka dapatkan dari Yaman atau Syam (meliputi Palestina, Lebanon, Yordan dan Suria).

Demikian teman-teman yang dapat Admin sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita. Mohon bantu blog ini ya teman-teman agar bisa update terus info selanjutnya dengan SHARE jika bermanfaat dan COMMENT agar lebih baik kedepannya.... :)
close