Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Irish Elk, Spesies Rusa Terbesar yang Pernah Ada

Tingginya lebih dari 2 meter!

KompasNusantara - Rusa merupakan salah satu hewan pemamah biak bertanduk yang banyak jumlahnya di dunia. Ukurannya bermacam-macam, mulai dari yang seukuran kambing sampai yang seukuran kuda. Namun, dulu pernah hidup spesies rusa berukuran raksasa mencapai tinggi lebih dari 2 meter.

Namanya irish elk. Hewan yang juga disebut rusa irlandia ini merupakan 1 dari 6 spesies rusa besar. Pada zamannya, mereka tergolong herbivor penting di ekosistem. Namun, karena suatu sebab, mereka alami kepunahan. Apa yang menyebabkan kepunahan rusa menakjubkan ini? Benarkah manusia jadi penyebabnya? Simak lima fakta berikut untuk mengenal irish elk.

1. Spesies rusa terbesar


Irish elk merupakan 1 dari 6 spesies rusa berukuran besar yang membentuk genus Megaloceros. Selain jadi yang terbesar di genusnya, irish elk juga didapuk jadi spesies rusa terbesar yang pernah ada di dunia. Menurut Museum Paleontologi Universitas California, irish elk memiliki tinggi bahu mencapai 2,1 meter dengan tanduk yang bisa tumbuh hingga selebar 3,65 meter.

Biarpun namanya elk, irish elk sebenarnya bukan elk. Nama elk lebih merujuk pada spesies rusa Cervus canadensis yang kini hidup di belahan bumi utara. Analisis morfologi menunjukkan kalau irish elk lebih berkerabat dekat dengan rusa merah, ungkap laman Extinct Animals.

2. Tersebar di Eurasia, tapi paling banyak di Irlandia


Biarpun namanya irish elk yang berarti 'elk asli Irlandia', mereka gak cuma hidup di wilayah Irlandia saja, lho. Menurut laman Britannica, rusa purba satu ini tersebar luas di seantero Eurasia. Hal ini dibuktikan dari umumnya fosil irish elk ditemukan di deposit Pleistosen di Eropa dan Asia.

Namun, spesies ini jumlahnya paling melimpah di Irlandia. Hal ini terlihat dari banyaknya fosil irish elk yang ditemukan terawetkan dengan baik di sedimen danau dan rawa gambut di Irlandia. Tengkorak irish elk lengkap dengan tanduk raksasanya juga ditemukan banyak menghiasi dinding-dinding kastel dan pondok berburu seantero Irlandia.

3. Tanduk raksasa turun-temurun


Bagaimana bisa irish elk memiliki tanduk yang begitu besar? Adrian Lister, seorang ahli paleobologi di Natural History Museum, mengungkapkan pada Smithsonian Magazine bahwasanya evolusi tanduk raksasa irish elk didorong oleh seleksi seksual. Jantan dengan tanduk paling besar lebih menarik perhatian betina kala itu. Oleh karenanya, karakteristik tanduk raksasa akhirnya diturunkan.

Para ilmuwan awalnya berpikir kalau tanduk raksasa ini gak memberikan keuntungan berarti bagi irish elk. Nyatanya, studi terbaru menunjukkan kalau tanduknya digunakan untuk bertarung dengan sesama pejantan untuk memperebutkan hak kawin dengan betina. 

4. Perubahan iklim jadi penyebab kepunahan


Para ilmuwan terdahulu meyakini kalau tanduk raksasa irish elk jadi biang kepunahannya sendiri. Tanduknya yang berevolusi makin besar dan berat membuat irish elk jantan kesulitan berjalan di tengah hutan lebat sehingga kemungkinan membuatnya sulit lari dari kejaran predator.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan kalau kepunahan irish elk disebabkan oleh perubahan iklim. Rusa raksasa ini tentunya membutuhkan makanan kaya mineral dalam jumlah banyak. Sayangnya, sumber makanannya mengalami penurunan drastis karena temperatur tempat hidupnya semakin menurun.

Gak cuma jantan saja yang jadi kesulitan menumbuhkan tanduk raksasanya. Betina juga kesulitan melahirkan dan merawat anak-anaknya karena kekurangan nutrisi. Akhirnya, ketika tempat tinggalnya berubah menjadi tundra dan dilapisi es akibat perubahan iklim, jumlah anak yang dihasilkan jadi menurun hingga akhirnya irish elk perlahan-lahan punah.

5. Sempat bertahan di Rusia


Irish elk diperkirakan punah sekitar 10 ribu tahun lalu bersama giant sloth dan sabre-tooth cats. Namun, para ilmuwan meyakini kalau mamalia ini sempat hidup di Siberia selama 2000 tahun setelah diyakini punah.

Penyebab kepunahan populasi irish elk di Siberia diduga sedikit berbeda bila menilik dari fosil yang ditemukan di Siberia. Menurut laman Animal Extincts, fosil yang diperkirakan berusia 7.700 tahun itu menunjukkan tidak adanya masalah nutrisi di area tersebut. Justru, periode waktu tersebut salah satunya ditandai dengan temperatur hangat, terang laman Britannica.

Namun, manusia zaman Neolitikum mulai bermunculan di Eropa Barat dan Rusia pada waktu itu. Akibatnya, perburuan diduga menjadi penyebab populasi irish elk yang masih bertahan di Siberia menjadi punah.

Biarpun sudah lama tiada, dari irish elk manusia belajar banyak tentang teori evolusi. Kini, kamu bisa melihat kerangka mereka terpajang di beberapa museum dunia. Apa kamu tertarik untuk melihatnya secara langsung?

close