Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KARAMAH AL-ALA' BIN AL-HADHRAMI Dan Kuda yang Berjalan di Atas Air


KompasNusantara - Al-Ala' adalah satu dari sekian banyak sahabat nabi yang senior dan termasuk orang yang berilmu, banyak beribadah dan mustajab doanya.

Dalam sebuah peperangan telah terjadi suatu karamah. Ketika mereka berhenti di suatu tempat yaitu ketika pasukan belum sempat berhenti dengan sempurna tiba-tiba unta-unta mereka menjadi beringas dan lari membawa seluruh perbekalan tentara baik berupa kemah, makanan dan minuman.

Waktu itu mereka berdiam di tempat itu dan hanya membawa pakaian yang melekat di badan saja. Kejadian ini terjadi pada malam hari. 

Tidak seekor untapun yang dapat mereka kejar. Akhirnya waktu itu mereka ditimpa perasaan gelisah dan sedih yang tidak terperikan, sampai sebagian mereka mulai berwasiat kepada yang lainnya menunggu ajal datang menjemput.
Maka salah seorang pembantu al-Ala' memanggil dan mengumpulkan mereka, kemudian al-Ala mulai berbicara, "Wahai hadirin sekalian"

BUKANKAH KALIAN ORANG ISLAM?

BUKANKAH KALIAN SEDANG BERPERANG DIJALAN ALLAH?

BUKANKAH KALIAN PENOLONG AGAMA ALLAH?"

Mereka menjawab, 'Ya benar!" 
al-Ala' melanjutkan lagi, "Demi Allah bergembiralah, Dia tidak akan menghinakan kalian dalam keadaan seperti ini."

Kemudian adzan subuh dikumandangkan ketika terbit fajar, dan al-Ala' shalat bersama seluruh pasukan.
Selesai shalat al-Ala' duduk bersimpuh dengan kedua lututnya dan orang-orangpun duduk pula mengikutinya.

Mulailah ia berdoa sambil mengangkat tangannya dan orang-orangpun berbuat hal yang sama. Hingga matahari terbit, ketika cahaya matahari semakin terang sedikit demi sedikit, tiba-tiba Allah ciptakan untuk mereka tepat di samping mereka kolam besar penuh dengan air. Maka al-Ala dan pasukannya segera mendatangi tempat itu mereka minum dan mandi sepuasnya dan ketika siang mulai meninggi tiba-tiba seluruh unta-unta mereka kembali berdatangan dari segala penjuru lengkap dengan perbekalan yang ada di atas punggungnya. 

Tidak seorangpun yang merasa kehilangan walaupun hanya seutas tali.

Mereka segera memberi minum unta-unta mereka sepuas-puasnya dan ini merupakan karamah yang disaksikan oleh orang banyak sekaligus merupakan tanda kebesaran Allah bagi pasukan ini.

KARAMAH LAIN YANG TERJADI

Ketika pembagian ghanimah selesai al-Ala' berkata kepada tentaranya, lari kita berangkat menuju Darain untuk memerangi musuh yang berada di sana.

Segenap tentara segera mematuhi perintahnya. Mereka mulai bergerak hingga sampai di tepi pantai dan bersiap-siap untuk mengejar perahu musuh. Namun jarak antara mereka dengan perahu sudah jauh, maka al-Ala segera masuk ke laut dengan kudanya sambil berdoa;

"Ya Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang, Ya Allah Yang Mahabijaksana dan Mulia, Ya Allah Yang Esa dan tempat bergantung. Ya Allah Yang Mahahidup dan Berdiri Sendiri. Ya Allah yang memiliki keagungan dan Kemuliaan Tiada Tuhan Yang Haq kecuali Engkau, Engkaulah Rabb kami." 

Kemudian ia perintahkan tentaranya untuk mengucapkan doa yang sama dan langsung masuk ke dalam laut bersama kuda mereka. Akhirnya mereka dapat menyeberangi teluk tersebut dengan mengendarai kuda yang berjalan di atas air seolah-olah sedang berjalan di atas pasir lunak yang sedikit airnya dan berpasir, namun tidak sampai sebatas kaki unta dan tidak pula sampai sebatas pelana kuda.

Padahal perjalanan ini jika ditempuh dengan kapal memakan waktu sehari semalam, namun dengan cepat ia telah sampai di tepi pantai seberang. Ia terus memerangi musuh hingga mengalahkan mereka dan mengambil seluruh harta rampasan perang mereka. Kemudian ia kembali lagi ke sisi pantai yang pertama. Perjalanan pulang pergi menyeberangi laut hanya memakan waktu satu hari saja, tanpa menyisakan seorang musuhpun yang hidup untuk membawa berita.

Maka al-Ala' mulai menggiring para tawanan anak-anak dan wanita, lengkap beserta harta dan ternak mereka. Tidak seorang pun dari kaum muslimin yang kehilangan kecuali seekor kuda yang bernama Ulaiqah.
Namun al-Aia' berhasil membawanya kembali, kemudian al-Ala' kembali membagi-bagaikan harta rampasan perang untuk prajuritnya. Setiap penunggang kuda berhasil mendapatkan 6000 dinar dan setiap pasukan pejalan kaki mendapatkan 2000 dinar, padahal jumlah pasukannya lumayan banyak.

Kemudian beliau memberitakan kemenangan ini kepada Abu Bakar ash-Shiddiq. Abu Bakar ash-Shiddiq mengirim utusan sebagai tanda terima kasihnya kepada al-Ala' atas prestasinya itu. Salah seorang dari tentara kaum muslimin yaitu Afifi bin al-Mundzirls membuat sebait syair yang berbunyi:

Tidakkah kalian melihat bagaimana Allah telah menaklukkan laut Nya dan menurunkan kepada orang-orang kafir hukumanNya.
Kami berdoa kapada Dzat yang pernah membelah lautan. Ternyata Dia datang kepada kami membawa keajaiban yang lebih hebat dari yang terdahulu.

Itulah sepenggal kisah karamah wali Allah yang Allah berikan kepada siapa yang di kehendaki nya.
Wallahu a'lam
close