Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Nabi Sulaiman Dengan Jin Ifrit


KompasNusantara - Ifrit adalah sebutan untuk salah satu golongan dari bangsa Jin yang memiliki ilmu pengetahuan, kecerdikan, kekuatan, kebijaksanaan dan status sosial yang tinggi di kalangan Jin.

Ifrit erat sekali hubungannya dengan kisah (Salomo) nabi Sulaiman A.S, kita tahu bahwa beliau adalah salah satu nabi yang dikaruniakan kekuasaan & kerajaan yang teramat besar peninggalan dari sang ayah yakni nabi Daud A.S, selain itu nabi Sulaiman A.S juga diberi Mukjizat oleh Allah SWT untuk menundukkan bangsa Jin, serta dapat berkomunikasi dengan binatang, karunia tersebut tidak pernah dimiliki oleh manusia lain sebelum maupun sesudahnya.

Kisah tentang Ifrit yang tunduk kepada nabi Sulaiman A.S disinggung dalam Al-Quran pada QS : An-Naml (Surah 27) ayat 38-40.

Ratu Balqis adalah seorang raja perempuan negeri Saba (wilayah Yaman) yang teramat subur, hingga dapat mengeluarkan hasil bumi berlipat ganda, istana ratu Balqis terbuat dari bebatuan mulia yang teramat mewah & mahal, singgasana terbuat dari emas, kepercayaan ratu Balqis dan rakyatnya pada Allah S.W.T itu ada, namun mereka telah berbuat "syirik" menyekutukanNya dengan matahari, maka dia dan seluruh rakyat negeri Saba lebih utama menyembah matahari.

Burung hud-hud (sejenis burung pelatuk dengan nama latin Upupa Epops) sebelumnya telah pergi meninggalkan istana tanpa meminta izin nabi Sulaiman A.S, beliau pun mencarinya seraya akan menghukum burung hud-hud karena telah melanggar ketentuan saat burung itu kembali tanpa memberi alasan yang jelas, setelah burung hud-hud kembali ke istana dan menyampaikan alasan kepergiannya dengan membawa kabar penting dari negeri Saba yang ratu & rakyatnya menyembah matahari, lalu burung hud-hud pun terhindar dari hukuman.

Mendengar berita dari burung hud-hud, nabi Sulaiman A.S memastikan kebenaran berita tersebut dengan memerintah burung hud-hud untuk mengirimkan suratnya kepada ratu Balqis.
Setelah menerima suratnya, ratu Balqis mengatakan pada para penasehatnya bahwa surat tersebut dari seorang raja besar lagi perkasa yang mengajak untuk kembali ke Tauhid, para penasehat ratu Balqis memberikan segala keputusan pada sang ratu sendiri.

Ratu Balqis pun mengambil keputusan untuk mengirim hadiah berupa bebatuan mulia, emas & perhiasan yang berkilauan kepada nabi Sulaiman A.S, karena menurutnya hadiah tersebut dapat mempengaruhi keputusan seseorang, ratu Balqis berkata pada para penasehatnya jika hadiah itu diterima oleh nabi Sulaiman A.S maka menunjukkan bahwa sang nabi hanyalah seorang yang gila harta dan perlu diperangi karena telah mengusik kepercayaannya terhadap matahari, namun jika sang nabi menolak hadiahnya maka beliau memang seorang yang patut diikuti, ternyata nabi Sulaiman A.S menolak hadiah yang dikirim oleh ratu Balqis.

Nabi Sulaiman A.S berpesan pada utusan ratu Balqis, jika sang ratu tidak mau kembali ke Tauhid maka beliau akan memeranginya dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih, dengan membawa seluruh bala tentara dari bangsa manusia, bangsa Jin & binatang.

Setelah utusannya kembali ke Saba dengan membawa pulang hadiah yang telah ditolak, ratu Balqis menyadari bahwa dia tidak akan mampu melawan kekuatan kerajaan nabi Sulaiman A.S, dengan kabar tersebut ratu Balqis memerintah kembali utusannya untuk menghadap nabi Sulaiman A.S dengan membawa kabar bahwa ratu Balqis bersama para penasehat & pejabat negeri Saba akan berkunjung ke istana nabi Sulaiman A.S di Baitul Maqdis Palestina, dengan tujuan untuk mendapat keterangan lebih lanjut tentang makna Tauhid yang dinyatakan beliau.

Ratu Balqis beserta rombongan setidaknya berjumlah 12.000 orang pun mengemas kebutuhan untuk perjalanan panjang dari negeri Saba menuju ke negeri Syam (Palestina, Lebanon, Syria & Yordania) dengan meninggalkan istana mewahnya yang dijaga rapat oleh prajurit disetiap sudut istana.

Sewaktu dalam perjalanan menuju istana nabi Sulaiman A.S, tanpa disadari bahwa rombongan ratu Balqis tengah diikuti oleh beberapa Jin yang diperintah nabi Sulaiman A.S untuk memantaunya, setelah rombongan tersebut semakin dekat, para Jin mengabarkannya kepada nabi Sulaiman A.S, setelah itu beliau mengumpulkan para pejabatnya untuk meminta siapa saja yang dapat membawakan istana ratu Balqis kedalam istana nabi Sulaiman A.S.

"Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri", (QS An-Naml, 38).

Lalu Ifrit dari golongan Jin menyatakan dirinya sanggup untuk memenuhi permintaan nabi Sulaiman A.S untuk membawakan istana ratu Balqis dihadapan beliau.

"Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan Jin: Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu, sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya", (QS An-Naml, 39).

Lalu ada juga seorang sekretaris kerajaan nabi Sulaiman A.S yang mengetahui Ismul A'zham, serta seorang shaleh dan patuh beragama menyatakan dirinya juga sanggup membawakan istana ratu Balqis dihadapan nabi Sulaiman A.S, menurut tafsir sekretaris itu adalah Ashif bin Barkhiya.

"Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab: Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip, maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata : Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmatNya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia", (QS An- Naml, 40).

Ketika ratu Balqis tiba di kerajaan nabi Sulaiman A.S, dia pun terperangah karena melihat istana miliknya beserta seluruh prajurit penjaga istana telah berpindah kedalam istana nabi Sulaiman A.S, ratu Balqis pun menyadari bahwa nabi Sulaiman A.S benar-benar seorang Rasul, dan sang ratu Balqis berTauhid menyatakan diri sebagai orang yang berserah diri pada Tuhan Semesta Alam dengan mengajak seluruh pejabat & rakyatnya kembali pada Tauhid.

Hikmah yang dapat kita ambil dalam kisah nabi Sulaiman A.S adalah kita sebagai manusia sesungguhnya memiliki derajat yang lebih tinggi dari Jin, tentunya jika kita termasuk golongan manusia yang beriman & berilmu seperti halnya Ashif bin Barkhiyah sekretaris nabi Sulaiman A.S yang terbukti mengungguli ilmu Jin Ifrit untuk memindahkan istana ratu Balqis kedalam istana nabi Sulaiman A.S, tentu saja semua itu atas izin & kuasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Karena sejatinya manusia, jin dan semua makhluk yang ada di alam semesta ini diciptakan tidak lain yaitu untuk beribadah dan bertasbih kepadaNya, namun kita tidak mengetahui cara mereka.

close